Kenali Apa Itu Stunting! Penyebab, Gejala dan Cara Mencegah Stunting

Kenali Apa Itu Stunting! Penyebab, Gejala dan Cara Mencegah Stunting
Mungkin masih terdengar asing untuk sebagian orang, namun penyakit yang satu ini menjadi keresahan bagi beberapa orang tua, hingga menjadi perhatian penting untuk tumbuh kembang anak.
Tentu semua orang tua menginginkan buah hatinya tumbuh dan berkembang dengan sempurna, juga memiliki kesehatan yang baik dan fisik yang kuat. Maka dari itu, yuk Kenali Apa Itu Stunting! Penyebab, Gejala dan Cara Mencegah Stunting.

Apa Itu Stunting?

Stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak akibat kurangnya gizi kronis dalam jangka waktu yang lama. Ada juga masyarakat umum yang mengartikannya sebagai penyakit tengkes.

Tapi sebenarnya stunting dan tengkes itu tidak sama, sehingga membutuhkan penanganan yang berbeda. Singkatnya, stunting diartikan sebagai penyebab anak bertubuh pendek, namun pendek juga belum tentu karena stunting.

Pengertian

Dikutip dari UNICEF, stunting didefinisikan sebagai persentase anak usia 0 sampai 59 bulan, dengan tinggi di bawah rata-rata (stunting sedang dan berat) dan stunting minus tiga (stunting kronis) diukur dari standar pertumbuhan anak pada umumnya.

Lalu menurut World Healt Organization (WHO), Stunting yaitu gangguan tumbuh kembang pada anak yang disebabkan oleh gizi buruk, infeksi yang berulang, dan simulasi psikososial yang tidak memadai.

Kondisi stunting adalah kondisi serius pada anak yang ditandai dengan tinggi badan di bawah rata-rata atau anak sangat pendek, serta tubuhnya yang tidak bertumbuh kembang dengan baik sesuai usianya dan berlangsung dalam waktu lama. Stunting adalah status gizi yang didasarkan pada indeks panjang badan dan tinggi badan menurut umur.

Stunting juga diikuti dengan gangguan kecerdasan anak dikarenakan kekurangan gizi kronis. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor sejak dalam kandungan yang meliputi infeksi pada kehamilan, kekurangan gizi (malnutrisi) pada ibu hamil, gizi yang tidak optimal pada bayi sejak lahir hingga usia 3 tahun pertama kehidupannya, infeksi berulang, atau stimulasi yang buruk dari lingkungan.

Penyebab Stunting

Menurut WHO, stunting disebabkan oleh kekurangan nutrisi pada bayi dalam waktu lama, kurangnya ASI, infeksi yang berulang, atau penyakit kronis yang menyebabkan masalah penyerapan nutrisi dari makanan. Faktor risiko stunting juga diakibatkan pola asuh yang tidak memadai sejak bayi di dalam kandungan, di mana ibu hamil mungkin mengalami masalah kesehatan atau tidak memenuhi nutrisi pada janin selama kehamilan. Faktor inti penyebab stunting antara lain:
  • Kekurangan gizi dalam waktu lama
  • Pola asuh yang kurang efektif
  • Pola makan tidak teratur
  • Tidak melakukan perawatan pasca melahirkan
  • Gangguan mental dan hipertensi pada ibu
  • Sakit infeksi yang berulang
  • Faktor sanitasi

Gejala Stunting

Biasanya, stunting mulai terjadi dan terlihat pada anak saat masih berada dalam kandungan dan saat anak memasuki usia 2 tahun. Stunting juga memiliki gejala-gejala yang bisa dikenali, misalnya seperti:
  • Wajah terlihat lebih muda dari anak seusianya
  • Pertumbuhan lebih lambat pada tubuh, gigi, berjalan, berbicara, atau tahapan perkembangan anak normal lainnya
  • Memiliki kemampuan fokus dan memori belajar yang buruk atau IQ rendah
  • Pubersitas yang lambat
  • Saat usia anak menginjak 8 smapai 10 tahun, cenderung lebih pendiam dan tidak banyak melakukan kontak mata atau interaksi dengan orang sekitarnya
  • Berat badan yang lebih ringan dari anak seusianya

Cara Mencegah Stunting

Kenali Apa Itu Stunting! Penyebab, Gejala dan Cara Mencegah Stunting
Image source: https://www.freepik.com

Mengingat stunting menjadi salah satu masalah kesehatan anak yang cukup membahayakan, memahami faktor penyebabnya sangatlah penting untuk dilakukan. Dengan begitu, anda dapat melakukan langkah-langkah preventif untuk menghindarinya.
Stunting juga bisa menurun ke generasi berikutnya jika tidak ditangani dengan serius.
Berikut ini cara mencegah stunting:

1. Memahami Konsep Gizi
Pastikan anda memperoleh asupan gizi yang cukup setiap harinya, terlebih dimasa kehamilan. Pahami konsep gizi dengan baik dan menerapkannya dalam pola asuh anak.

2. Mengatur Pola Makan Yang Baik
Upayakan memberi menu makanan bergizi yang beragam untuk si kecil. Jangan lupakan faktor nutrisi yang dibutuhkan anak setiap harinya. Saat masa kehamilan dan setelahnya, sang ibu juga perlu mendapatkan gizi yang baik dan seimbang, yaitu 4 sehat 5 sempurna untuk menghindari masalah stunting.

3. Pemeriksaan Rutin
Selama masa kehamilan, ibu perlu melakukan pemeriksaan rutin guna memastikan berat badan sesuai dengan usia kehamilan. Ibu hamil juga tidak boleh mengalami anemia (kekurangan darah) karena akan memengaruhi janin dalam kandungan. Saat check up, rutinlah untuk kontrol tekanan darah.

4. Air Susu Ibu (ASI)
ASI banyak mengandung gizi baik yang dapat menunjang tumbuh kembang si kecil. Di dalamnya terdapat zat yang bisa membangun sistem imun sehingga menjauhkan anak dari berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah stunting.

5. Asupan Asam Folat
Asam folat berperan penting mendukung perkembangan otak dan sumsum tulang belakang anak. Zat ini dapat mengurangi risiko gangguan kehamilan. Dengan mengkonsumsi asam folat, dapat mencegah kegagalan perkembangan organ bayi selama masa kehamilan.

6. Meningkatkan Kebersihan
Infeksi yang berulang terhadap anak disebabkan oleh sistem imunitas tubuh yang tidak bekerja dengan maksimal. Saat imunitas tubuh anak tidak bekerja dengan baik, maka berisiko terkena berbagai jenis gangguan kesehatan, termasuk stunting, menjadi lebih tinggi. Karena stunting penyakit yang rentan menyerang anak, ada baiknya anda selalu memastikan imunitasnya terjaga agar terhindar dari infeksi.

7. Faktor Sanitasi
Akses air bersih menjadi salah satu hal penting yang bisa dilakukan untuk mencegah stunting pada anak. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan agar tidak ada bakteri, jamur, kuman, dan virus mengontaminasi tubuh anda dan anak. Membudayakan hidup bersih dengan mencegah bersentuhan secara langsung dengan bahan-bahan kotor dan berbahaya, terlebih saat masa kehamilan.

Oleh karena itu, selalu perhatikan kebersihan tubuh maupun tangan untuk menghindari kuman. Apabila tangan kotor, sangat mungkin kuman menjangkiti makanan yang masuk ke dalam tubuh. Penting bagi anda memberikan berbagai makanan bergizi tinggi guna mencegah gangguan pertumbuhan si buah hati.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama